Pages

Labels

Senin, 28 Maret 2011

Laporan Akhir MPD3 shift 1

1. Buatlah kesimpulan dari masing-masing percobaan

2. Analisa program mandiri dan jelaskan setiap perintahnya

3. Buatlah program
jika di tekan P3.1 maka led akan berjalan dari P1.0 ke P1.7 dan P2.7 ke P2.0


Laporan Pendahuluan MPD3 shift 1

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan baskom 8051

2. sebutkan macam2 karakter, tipe data dan operator pada bascom

3. tuliskan pernyataan bersyarat dan peryataan perulangan pada Bascom

Jumat, 18 Maret 2011

1. Proyek diperuntukan bagi yang telah menyelesaikan seluruh percobaan dalam praktikum MikroProsesor.

2. Proyek ini untuk praktikan Mikroprosesor D3 baik reguler maupun pengulangan.

3. Proyek terdiri dari :

· Pembuatan alat.

· Pembuatan makalah.

· Presentasi dari makalah yang telah dibuat.

4. Pendaftaran proyek mulai tanggal 14 Maret 2011 s/d 2 April 2011 di Lab. Mikroprosesor, lewat dari batas tersebut dianggap GAGAL PROYEK.

5. Proyek dapat dikerjakan secara kelompok dengan jumlah anggota maksimal 3 s/d 5 orang.

6. Proyek yang harus dibuat yaitu Rangkaian-Rangkaian yang diajukan oleh masing-masing kelompok dan disetujui oleh PJ. Praktikum Mikroprosesor D3. Adapun tata cara pembuatan dan ketentuan–ketentuannya dapat ditanyakan pada waktu konsultasi proyek.

7. Nilai Proyek terdiri dari Nilai Makalah, Presentasi, dan Alat dengan perbandingan 20:35:45

8. Hal-hal yang lain dapat ditanyakan langsung kepada P.J. Praktikum MikroProsessor D3.

KETENTUAN PEMBUATAN ALAT PROYEK

1. Rangkaian yang dibuat atau dirancang adalah rangkaian aplikasi menggunakan IC Mikrokontroler. Disarankan menggunakan Mikrokontroler Atmel 89 Series, karena downloadernya sudah tersedia di Lab.

2. Alat yang dibuat harus ada KODE PROYEKNYA. Kode proyek harus tercetak di PCB dan terlarut bersama jalur rangkaian.

3. Alat yang dibuat dapat di kreasikan menarik mungkin sesuai dengan keinginan praktikan

4. Alat harus di kemas rapid dan tidak berantakan

5. Penyerahan Alat paling lambat :

· Tanggal : 20 April 2011

· Pukul : 15.00 wib

· Tempat : Lab.Mikroprosesor (Depok)

KETENTUAN PEMBUATAN MAKALAH

  1. Isi makalah terdiri dari
    • Pendahuluan
    • teori (yang didapat pada saat praktikum maupun teori tambahan yang menyangkut alat yang dibuat)
    • Analisa Rangkaian
    • Cara Pengoperasian alat & Aplikasi
    • Kesimpulan dan saran
  2. Makalah disusun minimal 25 halaman (isinya saja: BAB 1 s/d BAB 2)
  3. Makalah yang sudah jadi di softcover warna HIJAU MUDA.
  4. Makalah diketik dengan format sbb :

§ Font 12 (Times New Roman)

§ Spasi 1,5

§ Kertas A4 (batas atas 3cm, batas bawah 3cm, batas kiri 4cm, dan batas kanan 3cm)

  1. Makalah yang diketik dibuat softcopy disimpan di CD-RW dengan format PDF. Dan diberi stiker atau label pada Cdnya jang lupa memakai tempat Cdnya.
  2. Penyerahan Makalah & CD-RW paling lambat :
    • Tanggal : 20 April 2011
    • Pukul : 15.00 wib
    • Tempat : Lab.Mikroprosesor (Depok)

1. Format penulisan sebagai berikut :

Cover

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar gambar (bila ada)

Daftar tabel (bila ada)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

1.2.Batasan Masalah

1.3.Tujuan Penulisan

1.4.Metode Penulisan

1.5.Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang Teori Dasar yang berhubungan dengan Rangkaian Proyek

BAB III ANALISA RANGKAIAN

3.1. Analisa Rangkaian Secara Blok diagram

3.2. Analisa Rangkaian Secara Detail

(analisa terdiri atas analisa hardware dan analisa software)

3.3. Flowcart program

BAB IV CARA PENGOPERASIAN ALAT

Berisi Tentang Pengoperasian Alat

BAB V PENUTUP

5.1. Aplikasi Alat

5.2. Kesimpulan

5.3. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (bila ada)


download artikel asli

ketentuan proyek ( ziddu )

ketentuan proyek ( IDW )

Selasa, 08 Maret 2011


Ø Modus dan Fungsi Mikroprosesor 8088 (Minimum mode dan Maksimum mode).

Fungsi Pin-pin pada Minimum mode maupun Maksimum mode (address, data dan kontrol).

Pengalamatan / Decoding komponen rangkaian pada sistem Mikroprosesor.

Sistem CPU, Memori dan I/O beserta pendukungnya.

· Prosesor merupakan otak yang akan menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan ke komputer, disebut dengan Central Processing Unit (CPU)/microprocessor.

Memori merupakan tempat aktivitas kerja komputer.

Input/Output melakukan pemasukan atau pengeluaran data dengan I/O device, yang sering disebut dengan peripheral (keyboard, display, status port, mouse, disk).

Program merupakan sekumpulan instruksi yang harus dilakukan oleh sistem komputer. program sistem (Basic Input Output Services) dengan program aplikasi.

Ø Instruksi-instruksi dasar pemrograman, pengubahan dan pengisian memori atau register dapat dilihat pada bagian berikut ini :

1. Memasukkan program dalam bahasa Assembly.

Instruksi : A ( alamat awal Program ) + CR

Contoh : A 100 + CR

2. Melihat program yang telah ditulis

Instruksi : U ( alamat awal program yang telah ditulis ) + CR

3. Menyisipkan Program ( editing )

Instruksi : I ( alamat tujuan ) + CR

4. Melihat isi Register

Instruksi : R ( nama Register ) + CR

BGC-8088 mempunyai 14 register 16 bit yang masing-masing memiliki fungsi khusus. Beberapa diantaranya dapat dipecah menjadi dua register 8 bit yang didefinisikan sebagai register low dan high. Register-register dapat dibagi dalam lima golongan :

a. General purpose register

- AX ( AH + AL ) = Accumulator Register

- BX ( BH + BL ) = Base Register

- CX ( CH + CL ) = Counter Register

- DX ( DH + DL ) = Data Register

b. Segment Register

- CS = Code Segment Register

- DS = Data Segment Register

- SS = Stack Segment Register

- ES = Extra Segment Register

c. Pointer Register

- IP = Instruction Pointer Register

- SP = Stack Pointer Register

- BP = Base Pointer Register

d. Index Pointer

- SI = Source Index Register

- DI = Destination Regi ster

e. Flag Register

Register flag ini adalah register 16 bit, fungsi register ini ialah mencatat tanda yang berkaitan dengan operasi khusus tentang kerja mikroprosesor yaitu :

- Overflow flag ( OF )

- Direction Flag ( DF )

- Interrupt flag ( IF )

- Trap flag ( TF )

Sedangkan tanda yang berkaitan dengan kerja mikroprosesor akibat operasi aritmatika dan logika yaitu :

- Sign flag ( SF )

- Zero flag ( ZF )

- Auxiliarry carry flag ( AF )

- Parity flag ( PF )

- Carry flag ( CF )

Posisi tiap bit pada register flag adalah

BIT

15

14

13

12

11

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

FLAG

XX

XX

XXX

XX

OF

DF

IF

TF

SF

ZF

XX

AF

XX

PF

XX

CF

5. Mengisi sederet memori dengan data yang sejenis

Instruksi : F ( alamat awal ), ( alamat akhir ), ( data )

6. Mengganti isi memori satu persatu

Instruksi : E ( alamat awal ) + CR

7. Melihat isi memori

Instruksi : D ( alamat awal ) + CR

8. Meng-eksekusi- program step-by-step

Instruksi : T = ( alamat awal ) + CR

Instruksi tersebut akan mengeksekusi satu line program, dan ditandai dengan adanya tampilan isi register. Untuk mengeksekusi line program berikutnya, tekan

9. Mengeksekusi Program

Instruksi : G = ( alamat awal ) + CR

10. Memindahkan blok memori atau menghapus isi blok

Instruksi : M ( alamat awal ),( alamat akhir ),(alamat awal tujuan ) + CR

11. Konversi bilangan desimal ke heksa

Instruksi : J ( bilangan desimal ) + CR

12. Konversi bilangan desimal ke biner

Instruksi : B ( bilangan desimal ) + CR

13. Menghitung jumlah dan selisih dua bilangan heksa

Instruksi : H ( bil.1 ) , ( bil.2 ) + CR

Ø Pengalamatan peralatan input / output.

Ø Interfacing / Penatapan / Antar Muka dalam sistem kendali yang berbasiskan komputer.

Merupakan suatu keharusan bagi suatu perangkat komputer untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar. Berbagai alat dapat dijadikan alat komunikasi, seperti layar peraga, keyboard, LED dsb.

BGC menyediakan beberapa sarana komunikasi antara lain layar peraga, keyboard, LED, port. Disamping itu juga tersedia beberapa instruksi yang berhubungan dengan hal ini, antara lain:

Keyboard driver ( INT 81H ) :

Dengan Service Number

AH = 0 ,membaca karakter dari keyboard

AH = 1 ,membaca baris perintah dari keyboard setelah ditekan. Karakter terakhir dapat dihapus dengan backspace.

LCD driver ( INT 84H ) :

berfungsi untuk menampilkan karakter ASCII yang kodenya tersimpan di register AL.

Komunikasi Port :

OUT DX,AL adalah berfungsi untuk mengeluarkan data yang berada di register AL ke port yang alamatnya tersimpan di register DX.

IN AL,DX adalah berfungsi untuk membaca data dari port yang alamatnya tersimpan di register DX dan data disimpan di register AL.

MENGENAL MIKROKONTROLER MCS-51


1. MIKROKONTROLER MCS-51

Sebuah mikroprosesor yang digabungkan dengan input-output (I/O) dan memori (Random Access Memory/Read Only Memory) akan membentuk sebuah sistem mikrokomputer. Dari pemikiran CPU yang dapat dikonstruksi dalam sebuah IC tunggal, maka sebuah mikroprosesor, I/O dan memori dapat pula dibangun dalam tingkatan IC. Konstruksi ini menghasilkan Single Chip Microcomputer (SCM). SCM inilah yang disebut sebagai mikrokontroler.

Tahun 1976 Intel meluncurkan mikrokontroler pertama yang disebut seri MCS-48 yang berisi lebih dari 17.000 transistor, hingga saat ini seri ini masih banyak digunakan untuk aplikasi khusus. Seiring perkembangan mikroprosesor, mikrokontroler juga mengalami perkembangan pesat seperti turunan MCS-51, 68HC11, mikrokontroler PIC, Fujitsu dan sebagainya.

Pada awal perkembangannya, mikroprosesor dibuat menurut kebutuhan aplikasi yang lebih spesifik, dalam hal ini mikroprosesor dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

· Mikroprosesor RISC (Reduced Instruction Set of Computing) dan CISC (Complex Instruction Set of Computing). Jenis ini yang digunakan untuk pengolahan informasi dengan perangkat lunak yang rumit dan digunakan untuk kebanyakan PC (Personal Computer) saat ini.

· Pengolah Sinyal Digital, DSP (Digital Signal Processor). Memiliki perangkat lunak dan perangkat keras yang ditujukan untuk mempermudah proses pengolahan sinyal-sinyal digital. DSP digunakan pada perangkat audio dan video modern seperti VCD, DVD, home theatre dan juga pada kartu-kartu multimedia di komputer.

· Mikrokontroler, adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali. Contoh penggunaannya adalah sebagai pengendali motor, berperan seperti PLC (Programmable Logic Controller), pengaturan pengapian dan injeksi bahan bakar pada kendaraan bermotor atau alat pengukur otomatis suatu besaran seperti suhu, tekanan, kelembaban dan lain-lain.

Dalam perkembangan yang begitu cepat, batasan-batasan tersebut menjadi kabur, seperti definisi mini, mikro dan mainframe komputer. Beberapa mikrokontroler disebut embedded processor, atau embedded processor adalah mikrokontroler, artinya prosesor yang diberikan program khusus yang selanjutnya diaplikasikan untuk akuisisi data dan kendali khusus, juga bisa diprogram ulang. Beberapa mikrokontroler modern juga sudah dilengkapi dengan DSP atau terdapat pula mikrokontroler yang tergolong RISC seperti mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor).

Mikrokontroler adalah suatu chip yang dibuat dengan ciri khasnya, umumnya adalah :

· Memiliki memori yang relatif sedikit. Penggunaan mikrokontroler untuk keperluan instrumentasi khusus membuatnya tidak efisien jika menggunakan memori yang besar namun tidak terpakai.

· Memiliki unit I/O langsung. Berbeda dengan mikrokomputer yang unit I/O-nya dapat dikonfigurasi lebih lanjut, mikrokontroler mempunyai unit I/O yang terintegrasi dan berhubungan langsung dengan mikroprosesornya.

· Program atau perangkat lunaknya relatif sederhana. Sesuai fungsi yang dibuat untuk tujuan khusus, mikrokontroler hanya membutuhkan program yang sederhana untuk menjalankan fungsinya.

· Pemroses bit, ketimbang byte. Dengan memori yang sedikit dan implementasi perangkat lunak yang sederhana, mikrokontroler lebih cenderung digunakan untuk memproses bit (binary digit) dibandingkan byte (8 bit), untuk kemudian setiap bit disalurkan ke setiap jalur keluaran I/O pada pin-pin yang dimilikinya.

· Beberapa varian memiliki memori yang tidak hilang bila catu padam didalamnya untuk menyimpan program.

Sedangkan dalam hal aplikasi, sistem mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

· Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

· Konsumsi daya kecil.

· Rangkaian sederhana dan kompak.

· Murah, karena komponen yang digunakan sedikit.

· Unit I/O yang sederhana, misalnya keypad, LCD, LED, latch.

· Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim misalnya temperatur, tekanan, kelembaban dan sebagainya.

Intel 8048 adalah SCM yang pertama, dipasarkan pada tahun 1976, ini merupakan cikal bakal dari mikrokontroler. Keluarga dari 8048 adalah 8021, 8022, 8048, dan 8049 yang hingga saat ini masih digunakan pada alat-alat kedokteran modern dan digunakan pada keyboard IBM PC untuk scanning tombol-tombolnya. Versi 8748 memiliki EPROM 1 kByte untuk menyimpan programnya. Keluarga mikrokontroler pertama ini dikenal dengan nama MCS-48. Generasi kedua mikrokontroler 8 bit adalah keluarga mikrokontroler 8051 di tahun 1980, dengan nama MCS-51 dan diklaim sebagai standar mikrokontroler untuk industri yang menguasai lebih dari 60% pasar mikrokontroler dan menjadi inti bagi terciptanya mikrokontroler produk lainnya. Generasi ketiga adalah mikrokontroler 16 bit, seri MCS-96 yang dapat melakukan operasi 16 bit serta penambahan kemampuan dan kecepatan proses yang ditingkatkan. Kini jutaan chip telah digunakan di seluruh dunia untuk pengendalian proses-proses dan instrumentasi.

Seri MCS-51 sederhana, murah dan mudah didapat di pasaran, cukup untuk aplikasi sederhana bagi pencinta elektronik maupun aplikasi di industri. Chip ini kemudian dikembangkan menjadi beberapa seri dengan berbagai kemampuan seperti pada 8031, 80C31, 8051AH dan 8751.

Beberapa perusahaan produsen semikonduktor membuat variannya atas lisensi Intel, yaitu suatu chip yang dapat menjalankan bahasa dan fitur 8051 ditambah dengan kemampuan dan kemudahan khusus. Perusahaan tersebut antara lain AMD, Atmel, Dallas, Matra, OKI, Philips, Siemens, ISS. Produk Philips memberikan tambahan adanya ADC (Analog to Digital Converter) dan generator PWM (Pulse Width Modulation), sedangkan Dallas mempercepat detak (clock) dan siklus mesin, Atmel membuat mikrokontroler yang menggunakan memori Flash dan harganya relatif murah.

2. PERINTAH DASAR MCS-51

Perintah dasar yang biasa digunakan pada uController MCS-51 adalah sebagai berikut:

  1. clr (clear)

format : clr a

(mereset atau memberi nilai 00h pada akumulator)

clr rx

(mereset atau memberi nilai 00h pada register x)

Contoh: clr r0

clr py

(mereset atau memberi nilai 00h pada port y)

Contoh: clr p1

clr

(mereset atau memberi nilai 00h pada alamat tertentu)

Contoh: clr 4ah

  1. mov

format : mov a, px

(menyalin isi data pada port x ke dalam akumulator)

Contoh: mov a, p3

mov px, #

(menyalin suatu nilai 8-bit ke port x)

Contoh: mov p0, #0feh

mov px, ry

(menyalin isi data yang nilainya terdapat pada register y ke dalam port x)

Contoh: mov p3, r5

  1. setb (set bit)

format : setb px.y

(menset atau memberikan logika 1 pada port x.y)

Contoh: setb p1.0

  1. call

Call terbagi menjadi dua format yaitu acall (absolute call) dan lcall (long call), perbedaannya hanya pada kemampuan jauh dekatnya pemanggilan subrutin. Seandainya penggunaan acall hanya mampu memanggil sampai alamat 100h maka untuk lcall dapat lebih dari itu, namun juga untuk penggunaan lcall membutuhkan memori dan siklus mesin yang lebih banyak.

Saat perintah call dijalankan, isi register PC (Program Counter) akan disimpan ke dalam stack dan digantikan dengan alamat subrutin yang dipanggil. Saat subrutin berakhir dengan ditandai perintah ret (return) register PC akan diisi kembali oleh isi dari stack, dan mikrokontroler akan menjalankan perintah di bawah baris perintah call tadi.

Format : acall

(perintah untuk memanggil program pada subrutin)

Contoh: acall cinta

lcall

(perintah untuk memanggil program pada subrutin)

Contoh: lcall komputer

Cat.: Penggunaan subrutin sebaiknya menggunakan kata, untuk kata-katanya sesuka pemrogram boleh menggunakan nama sendiri, nama kota ataupun nama-nama lainnya.

  1. jmp (jump)

Jmp juga terbagi menjadi dua format yaitu sjmp (short jump) dan ljmp (long jump), untuk pengunaannya sama seperti format call pada penjelasan di atas, hanya saja jump merupakan lompatan sederhana yang tidak dapat mengembalikan nilai register PC seperti perintah call.

Format : sjmp

(lompat atau jalankan langsung program yang berada pada label suatu subprogram)

Contoh: sjmp kamu

sjmp

(lompat atau jalankan langsung program yang berada pada suatu alamat memori)

Contoh: ljmp 100h

  1. djnz (decrement and jump if not zero)

format : djnz rx,

(kurangi nilai isi data pada register x dan bila nilainya belum mencapai 0 maka akan dilakukan lompatan ke label subprogram)

Contoh: djnz r7, gaul

(kurangi nilai isi data pada register R7 dan bila nilainya belum mencapai 0 maka dilakukan lompatan ke subprogram dengan label gaul)

  1. jnb (jump if not bit set)

format : jnb px.y,

(lompat ke label subprogram bila nilai port x.y berlogika LOW atau mempunyai nilai 0)

Contoh: jnb p1.0, go

Cat.: jnb hanya bisa dijalankan dengan operand yang berkapasitas 1 bit.

  1. cjne (compare and jump if not equal)

format : cjne a, xyz,

(bandingkan apakah nilai akumulator sama dengan nilai xyz, bila nilainya tidak sama maka lompat ke label subprogram)

Contoh: cjne a, #0fh, keren

cjne rv, xyz,

(bandingkan apakah nilai register v sama dengan nilai xyz, bila nilainya tidak sama maka lompat ke label subprogram)

Contoh: cjne r1, #0ach, ganteng

  1. rr (rotate right)

rl (rotate left)

format : rr a

(geser ke kanan 1 bit pada isi akumulator)

rl a

(geser ke kiri 1 bit pada isi akumulator)

rr rx

(geser ke kanan 1 bit pada isi register x)

rl rx

(geser ke kiri 1 bit pada isi register x)

  1. inc (increment)

dec (decrement)

format : inc a

(menambahkan nilai 1 bit pada akumulator)

dec a

(mengurangi nilai 1 bit pada akumulator)

inc rx

(menambahkan nilai 1 bit pada register x)

dec rx

(mengurangkan nilai 1 bit pada register x)

Cat : untuk perintah yang menggunakan decrement, increment, rotate, compare hanya dapat dilakukan oleh akumulator maupun register saja. Bila nilai pada suatu port ingin dilakukan perintah diatas maka port tersebut wajib disalin terlebih dahulu kedalam akumulator atau register dengan menggunakan perintah mov.

· Format penulisan standar bahasa assembly MCS-51 (pada Rigel ReadS51) :

#include

org 100h

mov p0,#0ffh

mov p1,#0ffh

mov p2,#0ffh

mov p3,#0ffh

;

~ Main Program ~

;

end

Keterangan:

· #include

mengambil file sfr51.inc pada library program Reads51 yang berguna sebagai referensi alamat memory untuk port, register, akumulator dan lainnya. Dengan ini dalam penulisan program, tidak perlu perintah inisialisasi, perintah yang seharusnya mov 0x80,#ffh dapat ditulis mov p0,#0ffh. Sebenarnya masih banyak lagi file include yang dapat digunakan hanya saja pada penggunaan standar hanya digunakan sfr51.inc atau sfr52.inc. Cat : sfr51.inc (AT89x51), sfr52.inc (AT89x52).

· org 100h

mempunyai fungsi yang sama dengan perintah a100 pada pemrograman BGC yaitu memulai program dari alamat memori 100h.

· mov px, #0ffh

men-set suatu port atau berguna untuk mengaktifkan port yang akan digunakan sebagai input maupun sebagai output. Bila hanya ingin menguji sebuah program pada suatu simulasi, perintah ini tidak akan banyak berpengaruh pada hasil output program namun bila ingin diterapkan pada alat nyata, perintah ini wajib disertakan.

· Main Program

Berisi program utama

· End

Mengakhiri baris program